Minggu, 06 April 2014

PUNGGAWA TANAH AIR TAK TERSISA


Oleh : Mohammad Imam Junaidi

Engkau…
Engkaulah arwah yang menjerit
Engkaulah punggawa disakit
Engkaulah jiwa raya pemandu padu
            Setiap raga !, setiap darah !, setiap kringat !
            Dikebiri !, tumpah !, mengalir bertujuan nan kehilangan arah
            Direnggutlah jutaan ribu begitu….begitu mudah, begitu mudah
            Ketika hari ini mata bangsa begitu pekat  dalam lupa
Gunung pun merunduk atas jasa
Tanah pertiwi bangga tersenyum ria
Pepehonan, hewan, samudra semua berbicara “(semangatlah punggawa)”
Tatkala Belanda dan jepang dating merampas Indonesia
            Wahai jiwa-jiwa yang baru bangunlah-bangunlah
            Jangan pongah dalam gemah rimpah
            Urungkanlah tangan atas nafsu amarah
            Nafsu yang tak kenal mata pribumi
Mati dalam hidup
Damai dalam duka
Tertawa dalam luka
Terpenjara dalam kebebasan
            Punggawa bangsa ! relakah engkau pada ulah jiewa
            Saat cucumu lupa atas jasamu
Puisi ini dipersembahkan untuk kakek buyut Mohammad Imam selaku penulis, dan puisi ini pernah di ikutkan dalam lomba baca puisi yang diadakan Bem FISIB universitas trunojoyo Madura, (13/11/13)

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda