Sabtu, 20 September 2014

GAZEBO, Dukung Wajah Baru UTM

Siapa pun tentu mengidamkan suasana yang memberikan kenyamanan pada dirinya. Sedang untuk menciptakan kenyamanan setiap orang mempunyai cara masing-masing. Salah satunya, melalui sebuah pola penempatan diri di suatu tempat yang hijau lagi alami. Karena secara psikologi, tempat yang demikian dengan dihiasi berbagai tanaman serta pepohonan dapat memberikan ketenangan pada susasana perasaan seseorang akibat gelombang syaraf yang sedang mengalami ketegangan.
Di pendidikan tingkat Universitas pencapaian kenyamanan diri melalui pola tersebut dapat dianggap sangat penting. Sebab, setelah berjam-jam seorang mahasiswa menerima teori dan tugas dari beberpa mata kuliah yang diajarkan tak jarang akibatnya mereka merasa pusing. Lalu ingin mencari tempat bersantai.
Dan apa yang akan anda lakukan bila anda seorang mahasiswa. Apabila anda berada disebuah tempat, dimana sejauh mata memandang anda dapat menikmati puluhan pepohonan yang rindang-mengayomi. Dibawahnya tumbuh beberpa macam rumput liar serta ilalang. Kanan-kirinya membentang padang savanna. Dari berbagai arah berlawanan angin sepoi menghampiri setiap kulit yang menganganga. Karena ketegangan syaraf. Beriringan dengan petugas kebersiahan yang setiap pagi memunguti-menyapu sampah yang dirasa mengotori suasana lingkungan disekitar savanna tersebut. Ingin dudukah disanakah anda?
Tak ayal bila tempat yang menghijau haru rame disambangi mahasiswa saat jam kosongnya. Baik digunukan sebagi tempat bersantai setelah atau sambil menunggu jam perkuliahan. Ada yang menunggu sambil ngopi, berdiskusi, membaca buku dan sebagainya.
Di wilayah Suramadu (Surabaya-Madura), ada tiga kampus negeri yang memiliki tingkat penghijauan cukup bagus. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan  Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Menurut beberapa mahasiswa yang saya temui dari ITS dan UNESA. Mereka sangat merasa senang dengan wajah kampus yang rindang penuh penghijauan. Apalagi dengan pendirian gazebo sederhana dibawah pepohonan yang difasilitasi oleh pihak kampus. “Lumayanlah mas untuk melepas lelah ! Saya dapat menikmati taman kampus, penghijauan kampus, dan bersatai begitu bebas. Lagian tempatnya bersih nan sejuk mas. Ada semilir angin sepoi yang menyapa di sana, serta adanya gazebo untuk meleyehkan pantat saya yang telah,” kata seseorang mahasiswa dari kedua kampus.
Lalu bagaimana dengan UTM? Memang sudah ada penanganan untuk mengelola penghijauan yang dimilikinya. Apakah sudah maksimal? Belum. Sebab di kanan-kiri perlintasan dalam area kampus, terlihat tidak banyak gazebo yang tersedia. Lalu dimanakah tempat yang dipilih mahasiswa dalam menikmati waktu kosongnya atau untuk nongkrong? Mereka lebih memilih berada di Kantin (belakang Fakultas Hukum) dan di Koperasi Mahasiswa (Kopma). Tapi tak banyak. Karena terkendala keterbatasan lokasi serta kapasitas daya tampung yang tersedia. Dan kecenderungan dari yang lainnya malah memilih mencari suasana santai di luar kampus.

***
Kampus UTM memang sudah memiliki potensi untuk menciptakan kenyamanan mahasiswanya. Sebagai jaminan awal, terdapatnya puluhan pepohonan yang malang melintang serta savanna dalam sekup kecil di kanan-kiri perlintasan jalan area kampus dapat menjadi modal alternatifisasi dalam mewujudkannya.
Disisi lain, tempat kos-kosan atau kontrakan yang jauh dari kampus terkadang membuat mahasiswa malas untuk pulang. Maka, diantara mereka lebih memilih mencari tempat berlabuh yang dekat dengan kampus, sembari menunggu jam perkuliahan selanjutnya. Tak hanya mahasiswa. Puluhan dosen kadang juga bingung mencari tempat yang natural lagi sejuk untuk melepas lelah mereka, setelah berjam-jam mengeluarkan suara diruang pendidikan.
Dalam beberapa pembicaraan yang saya lakukan dengan mahasiswa UTM sejak bulan lalu. Mengenai terwujudnya tempat bersatai di bawah pohon seperti gazebo sederhana. Saya mendapat respons yang sangat bagus dari mereka. Mereka mendukug terwujudnya tempat bersantai tersebut. Dengan berbagai alasan yang lumayan bervariatif.
Lalu apakah hasil pembicaraan tersebut bakal terwujud nantinya? Saya kurang tahu. Sebab dalam pembicaraan tersebut saya hanya sekedar mencari informasi sebagai modal data kepenulisan kali ini. Dan apakah tulisan seperti ini bakalan ditanggapi atau malah dibiarkan saja? Yang jelas, saya sangat menerima apresiasi yang bakalan muncul dari berbagai khalayak. Karena hak mereka sebagai pembaca.
Namun sebagai satu catatan. Saya sangat yakin, apabila kampus seperti UTM dapat membangun gazebo dibawah pepohonan. Pasti, tempat tersebut bakalan rame disambangi ratusan mahasiswa bahkan para pengajar. Pertama, dengan alasan perbandingan jumlah mahasiswa UTM yang bakalan semakin meningkat tiap tahunnya.  Kedua, masalah biaya transportasi menuju tempat tinggal setiap mahasiswa. Yang mana lumayan jauh dengan kampus.
Wacana semacam ini mungkin dapat menjadi pertimbangan UTM. Karena, dalam menciptakan suasana nyaman para mahasiswa dan pengajar bahkan seluruh civitas akademika, saya rasa program alternatif seperti ini dapat ditempuh.

UTM-Bangkalan, 20 September 2014

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda