Rabu, 15 Oktober 2014

PERISTIWA DALAM...

    Manusia menggagas Peristiwa. Mengadu dan menyimpan Peristiwa. Dalam kegelapan berdampingan Malam mereka berkiprah berebut peristiwa.
       Ada hukum yang tinggal sepenggal ujung pena. Pemilik hukum gagap kehilangan nyali dalam praksisnya. Walau tahu baik buruk mereka berlaga ibarat drama teater.
    Ada tokoh agama dalam nyata. Tapi sayang seperti bahan peladak wujudnya. Menunggu kapan waktu yang tepat meladakkan dirinya.

     Susah-susah gampang mengupas peristiwa. Karena peristiwa adalah raja wilayah Timur Jawa. Siapa berani melawan tentu ancam yang menyilaukan mata silih menghampiri. Bicara pembunuhan tanpa pengadilan, peristiwa yang berkuasa. Bicara pembegalan tanpa penangkapan, peristiwa yang semakin ingkar janji. Bicara politik otoriterisme negara dalam negara, peristiwa yang membuta. Bicara napas warganya yang kembang kempis, peristiwa yang menyaksikannya. Bicara kebudayaan bacok yang terjaga, peristiwa adalah hakimnya. Bicara ...
       Lalu kemana dan dan dimana seharusnya peristiwa dihadapkan.
       Sungguh pun peristiwa bak robot tak bernyawa namun kejam wujudnya.
       Sebab peristiwa adalah nama lain dari sebuah kekuasaan.

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda