Saksian bisu bibir yang terkunci rapat-rapat. Serapat segumpalan besi yang tak begitu berpori. Terbungkam, untuk alasan sosial, telungkup untuk ketenaran, tenggelam untuk kepentingan. Diam selama beberapa waktu yang sangat lama, lama sekali. Disela-sela waktu yang tersisi bibir itu berucap begitu gerai, pelan, sebagai luapan kesaksian, landasan, namun akhirnya dia terdiam lagi, diam lagi. Dan lagi.
Puluhan mata saat itu berkilauan. Mata yang telah
lelah menepisi cerita nyanyian dewata. Dibawah langit tak berwajah senang,
beberapa bintang tak nampak saat itu, apa lagi bulan yang masih malu-malu
menampakkan eksistensinya. Matanya, “malang
sekali kamu, matamu melas, mata yang saat itu sombong lalu pada akhirnya
mencibir musam.” Matanya, “Ya inilah
kami, mangkanya mbok yo matamu itu jangan asal melihat mataku hanya lewat
jendela-jendela kecil disamping warung.” Lalu puluhan mata tersebut seolah
disembunyikan dari bajunya dan berganti baju baru.
Dan mata yang tadinya
sombong itu benar-benar telanjang tak berbaju saat itu.
Himpit-menghim si buta dari tanah
seberang. Malu-malu kurang tahu apa itu tahu. Disudut sana-sini tertawa dalam
permainan. Tapi diantara mereka, amarah membanjiri seluruh area jalanan. Sruduk
sungu kerbau, kata calon pujangga.
Kurang pantas bagi dia akhirnya
mencoret atas nama pribadi lalu mem-bully.
Pribadi akan dibalas pribadi dan keumuman akan dibalas keumuman dan kelegowoan. Pada akhirnya bagai kisah
shekh siti jenar. Beberapa poin penuh arti lalu satu poin saja dilihat dari
lebel dan isinya berdasarkan asumsi. Lalu, dipenggallah keberanianya dewata
menjadi partikel kecil-kecil seperti malu-memalu.
8 dewa laninya sedang berada
dipadang safana dengan kekuasaan lokasinya. Lalu ada dewa kecil sekali mencoba
masuk kesafana tersebut. Padahal dewa kecil itu tak pernah hidup di padang,
kecuali pekarangan saja.
Menuruti kebohongan gara-gara perbandingan. 5
benar lalu 1 salah. 1 dianggapnya fatal. Dan dewa kecil semakin kecil.
Bangkalan, 21 Mei 2014 pertengahan akhir senja sore
Siip...sepakat.
BalasHapusini kisah rahasia dibalik ------ommm
Hapus