Selasa, 13 Mei 2014

ANGKA ANGKA SIALAN

Puisi ini ditulis saat penulis galau memahami angka-angka pada mata kuliah S1 dan dibuat saat matakuliah Matematika Ekonomi

 oleh Mohammad Imam J

Didepanku tampak kosong
Banyak penutur, jelas-jelas menggenggam puluhan senjata
Bibir-bibir mengalun amat pelan samapai merusuk gendering telinga
Usaha member arti, aku pun ling-lung
Muncul dari kebencian
Sirna dari kebencian
Timbul dari angka
Hilang dari angka
            Pena-pena bertuliskan angka
            Papan-papan bercat putih dipenuhi angka
            Kepala puluhan kawan juga asik menggali angka
            Harapan pun penuh dengan angka

Lamban sekali ia masuk bagiku
Sudah kucoba tenang tapi tetap tak bisa
Ku coba fokus pun percuma
Aku ramai juga tak berguna
            Angka-angka sialan !
          Hilangkan nafsu berfikir
            Angka-angka sialan !
          Kenapa semua harus pasti
Beberapa bangku tipis karena gesekan pantat
Kertasku yang menangis karena ketidak pahaman
Penaku yang selalu marah-marah ketika aku perintah
Mataku pun buram atas angka yang berkutat
            Antara 1 sampai 0 sebagai raja
            Digabung dan dipisah katanya makna
            Beberapa fungsi saat itu berlainan guna
            Hingga ia datang lalu pergi begitu saja dari otakku
Dari pagi dihintung angka
Dari malam pun pasti angka
Dari musim ada angka
Dari cuaca pun pasti juga
            Angka-angka sialan !
          Jasad dan ruhku dihina oleh angka
            Angka-angka sialan !
          Siapakah dirimu dibalik angka, aku dendam
Ku lalui beberapa ruang tetap sama
Tak paham apa makna dan guna angka
Ku kubur angka-angka itu, aku sengsara
Akhirnya ku gali lagi dan ku lihati saja
            Jam dinding tak selesai-selesai berdentang
            Kadang pengajar menegur saat aku sok paham
            Kalau paham aku tetap juga ditegur
            Dan sebenarnya ku buta akan angka
Beberapa kawan kelas yang menyebunyikan tawa
Beberapa tetangga, hina dari media elektronika
Ketika itu jutaan kehidupan selain golongan mereka lusuh-luyuh
Dimana aku dipaksa memahami angka
            Angka-angka sialan !
          Kau tak pahami aku, kenapa kau paksa aku pahamimu?
            Angka-angka sialan !
          Kenapa kau ambil isi dada dan isi kepala hanya demi kepentingan?
Apa saja bukan angka
Tapi setiap apa saja perlu angka
Ceritaku hingga kini, angka
Angkalah penguasa atas semua
            Waktu ku lama sekali, aku lupa usia
            Sebentar lalu, do’aku untuk paham
Siapa mereka, siapa aku
            Merekalah gerombolan bapak angka
Maluku lupa gara-gara angka
Tak satu pun aku paham karena itu
Ketika kelak nyawa dilepas dari ragawi
Mungkin aku tetap tak puas
Angka-angka sialan !
          Bukan karena siapa, tapi angka
            Angka-angka sialan !
            Angka-angka sialan !


Bangkalan, 13 Mei 2014

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda