Puisi ini ditulis saat penulis galau memahami angka-angka pada mata kuliah S1 dan dibuat saat matakuliah Matematika Ekonomi
oleh Mohammad Imam J
Didepanku tampak kosong
Banyak penutur, jelas-jelas menggenggam puluhan
senjata
Bibir-bibir mengalun amat pelan samapai merusuk
gendering telinga
Usaha member arti, aku pun ling-lung
Muncul
dari kebencian
Sirna
dari kebencian
Timbul
dari angka
Hilang
dari angka
Pena-pena bertuliskan angka
Papan-papan bercat putih dipenuhi
angka
Kepala puluhan kawan juga asik
menggali angka
Harapan pun penuh dengan angka
Lamban
sekali ia masuk bagiku
Sudah
kucoba tenang tapi tetap tak bisa
Ku
coba fokus pun percuma
Aku
ramai juga tak berguna
Angka-angka
sialan !
Hilangkan nafsu berfikir
Angka-angka
sialan !
Kenapa semua harus pasti
Beberapa
bangku tipis karena gesekan pantat
Kertasku
yang menangis karena ketidak pahaman
Penaku
yang selalu marah-marah ketika aku perintah
Mataku
pun buram atas angka yang berkutat
Antara 1 sampai 0 sebagai raja
Digabung dan dipisah katanya makna
Beberapa fungsi saat itu berlainan
guna
Hingga ia datang lalu pergi begitu
saja dari otakku
Dari
pagi dihintung angka
Dari
malam pun pasti angka
Dari
musim ada angka
Dari
cuaca pun pasti juga
Angka-angka
sialan !
Jasad dan ruhku dihina oleh
angka
Angka-angka
sialan !
Siapakah dirimu dibalik angka,
aku dendam
Ku
lalui beberapa ruang tetap sama
Tak
paham apa makna dan guna angka
Ku
kubur angka-angka itu, aku sengsara
Akhirnya
ku gali lagi dan ku lihati saja
Jam dinding tak selesai-selesai
berdentang
Kadang pengajar menegur saat aku sok
paham
Kalau paham aku tetap juga ditegur
Dan sebenarnya ku buta akan angka
Beberapa
kawan kelas yang menyebunyikan tawa
Beberapa
tetangga, hina dari media elektronika
Ketika
itu jutaan kehidupan selain golongan mereka lusuh-luyuh
Dimana
aku dipaksa memahami angka
Angka-angka
sialan !
Kau tak pahami aku, kenapa kau
paksa aku pahamimu?
Angka-angka
sialan !
Kenapa kau ambil isi dada dan
isi kepala hanya demi kepentingan?
Apa
saja bukan angka
Tapi
setiap apa saja perlu angka
Ceritaku
hingga kini, angka
Angkalah
penguasa atas semua
Waktu ku lama sekali, aku lupa usia
Sebentar lalu, do’aku untuk paham
Siapa mereka, siapa aku
Merekalah gerombolan bapak angka
Maluku
lupa gara-gara angka
Tak
satu pun aku paham karena itu
Ketika
kelak nyawa dilepas dari ragawi
Mungkin
aku tetap tak puas
Angka-angka
sialan !
Bukan karena siapa, tapi angka
Angka-angka
sialan !
Angka-angka
sialan !
Bangkalan, 13 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar
silahakan tambahakan komentar anda