Kamis, 29 Mei 2014

CARA PENAKLUKAN PENGUASA MODERN

 Penulis, “Jika anda memang punya nyali tinggi maka sesekali anda perlu juga menge-test dan mengukur seberapa besarkah nyali yang anda miliki selama ini.”



Trik Wartawan
       Tahun bergantian selisir berbarengan dengan detik-detik yang tak pernah habis masanya. Dimana setiap kehidupan memiliki masa berlakunya masing-masing. Tak peduli manusia, hewan, tumbuhan, jin, senyawa, benda-benda mati dll.
       Pernahkah anda mengamati suatu penguasa yang dipenuhi dengan nepotisme, kolusi, korupsi, kediktatoran, dan kebohongan. Lalu berbondong-bondong datang dan pergi komplotan orang-orang yang berdemo dan berunjuk rasa menentang penguasa tersebut. Tak lain alasannya agar penguasa tersebut lengser dari tahta kekuasaannya.
       Lalu pernahkah anda berfikir, berapa besar nyali, berapa massa, berapa waktu yang akan dibutuhkan untuk menumbangkan penguasa yang demikian itu. Susah payah pastinya anda memikirkan persiapan tersebut. Yang penting jangan samapai emosimu meledak-ledak pada suatu peristiwa. Dimana hak anda dikebiri oleh seorang penguasa lalu anda serentak melawannya melalui demo, unjuk rasa, audiensi dll. Hahaha. “Itu tehnik lama dik,” kata seorang penulis dari benaknya.
       Dimana sekarang adalah jaman modern. Diseluruh penjuru jagat raya bumi ini hampir dari separo lebih masyarakatnya begitu mudah untuk sekedar saling sapa-saling kenal melalui media massa dan media online. Sebesar itu pulalah kekuatan ada untuk meruntuhkan rezim penguasa yang mengambil hak anda. Nantinya, dengan mudahnya anda dapat memperoleh dukungan dari berbagai lini masyarakat. Baik dari golongan elite, masyrakat menengah kebawah, atau masarakat yang berada digaris tengah (society of controlling.
       Tapi perlu anda kaji benar maksud dan tujuan anda serta solusi apa yang akan anda tawarkan kepada pihak-pihak yang pro pada anda, jika ketika nantinya sang penguasa yang anda aggap tidak benar itu memang benar-benar dapat turun dari kursi kekuasaannya.
       Jika anda pernah mengamati tehnik pencarian data seorang wartawan mungkin nanti anda akan mengerti apa klimaks dari tulisan ini.
       Begitu banyak cara seorang wartawan selama ini menggali dan menemukan data-data otententik dari berita-berita dan masalah yang telah digelutinya. Diantaranya melalui wawan cara tertutup dan terbuka pastinya. Seper sekian tehnik wawancara juga dapat anda temukan di dunia pencarian data berita seorang wartawan.
     
Konsep Penyadaran Sahabat
       Selama ini dimana-mana paska reformasi berkecamuk, anda dapat dengan muah menemukan kasus demo, unjuk rasa, audiensi, dan beberapa proses atau cara lain untuk melakukan penuntutan hak.
       Sebagai contoh riil maka dapat kami gambarkan seperti di suatu kampus-kampus pastinya ada dosen yang otoriter alias semena-mana memberikan nilai hasil kuliah atau ujian seorang mahasiswanya tanpa kenal kompromi dilontarkanlah nilai “E”, ada pegawai keuangan yang terlibat kasus pelayanan dan korupsi dana kemahasiswaan namun tak seorang mahasiswa yang mengetahui berani mengungkapkan informasi tersebut, ada pula seorang rektor yang mengancam bawahannya gara-gara menuntut hak penggunaan dana kemahasiswaan seperti apa yang sudah di atur oleh edaran kemendikbut. Ini kalau di ranah kampus. Tentu kalau diranah pemerintahan, perusahaan, atau apalah pasti ada masalah-masalah yang miriplah setidaknya atau tak mirip sama sekali. Hehehe.
       Menjadi masalah besar bagi siapa saja yang saat itu berfikir berdiri sendirian di sana. Walau semestinya banyak lo masanya. Tak percaya ! sini saya gambarkan. Kalau mahasiswa mempunya teman antar mahasiswa setidaknya sebanding dengan jumlah mahasiswa di kampus tersebut. Kalau pejabat kampus tentu memiliki sahabat di area kerjanya tersebut, belum lagi sahabatnya adalah mahasiswa juga lo, karena ia masih dalam lingkup universitas. Kalau pun tak cukup maka polisi, kejaksaan, dikti, masyarakat pun bisa jadi sahabat[1] anda.
       Jika anda merasa bingung dan lesu bagai mana caranya memiliki sahabat dalam menuntut hak dan bagaimana menyajikan data-data. Maka sebenarnya ada dapat memakai cara dibawah ini :
       Pertama, buatlah janji formal atau non formal untuk bertemu dengan penguasa tersebut.
       Kedua, buatlah reng-rengan pertanyaan yang mengarah pada tujuan[2] anda.
       Ketiga, persiapakan minimal alat perekam suara yang sekiranya lawan bicara anda tidak mengetahui kalau anda sedang membawa dan menggunakan alat perkem nantinya.
       Keempat, temuai orang tersebut pada janji yang telah anda sepakati. Tak lupa dalam pembicaraan tersebut anda telah merekam situasi dan kondisi anda saat itu.
       Kelima, hasil yang anda dapat dari rekaman tersebut sesegera mungkin harus anda olah ke sebuah tulisan jika bentuknya rekorder suara. Lalu, setelah itu sebarkan melalui SMS, FACEBOOK, BLOG, TWITER, KORAN, BULLETIN dll. Jika hasil rekamannya berupa video anda haris membuat tulisan juga lho. Sembari itu, anda wajib mengirimkan rekaman video anda ke sahabat-sahabat anda melalui hp dan beberpa situs online.
       keenam, kelau memang perlu data yang anda peroleh langsung saja bawa atau laporkan saja ke pihak terkait yang berwenang mengurusi penguasa tersebut.
       Ketujuh, anda jangan terlalu bertindak gebah dan salinlah hasil rekaman anda ke tempat yang sangat aman.
       Bagaimana, tertarik mencoba? Silahakan dipakai pada ranah yang semestinya saja lho. Aku harapkan trik ini berguna untuk bapak/ibu/saudara/saudari sekalian. Dan ketika anda telah mempraktikan konsep ini maka setidaknya mohon diberitahukan kepada kami seberapa besar keberhasilan dan permasalahan anda dilapangan ke blog ini, http://imamjunaidiblog.blogspot.com/.
Thanks…bye-bye !!!


[1] Sahabat dalam hal ini adalah sahabat yang dapat diajak untuk berkerja sama dalam menuntut hak-hak terkait yang selama ini diselewengkan. Atau menurut para aktivis bahasa sahabat ini disebut kawan taktis
[2] Ingat ya ! sebisa mungkin tujuannya bukan karena kepentingan pribadi. Tapi kepentingan publik ya

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda