Minggu, 01 Juni 2014

BONEKA YANG LAIN ITU SIAPA?

28 September 2013
Demi kabut yang senantiasa mewarnai langit-lagi senja dan pagi hari. Terpesona juataan awan beriringan datangnya pahlawan berbaju tujuh warna. Pendakian sebuah gedung kehidupan telah mulai dijalani sejak 1991 Desember lalu. Dimakah sebenarnya segrombolan teman yang sembari menyapa jalan ku? Jika mereka menyembuyikan bajunya apakah ada seseorang saja yang tak menaruh baju mereka di dalam almari baja sejenis bagasi besi berlapis 7 baja murni dan didalamnya terdapat jutaan ular-ular derik yang setiap jam, setiap menit, setiap detik atau setiap hembusan nafas dapat membunuh siapa saja yang berusaha mendekati isi almari tersebut.
            Terkadang banyak boneka-boneka bernyawa tertawa ria saat berlangsungnya sinema pesta foria atas kedatangan bonekanya yang lain, terkadang ada juga yang lari saat boneka yang lain sedang diterjang sejenis angin topan samudra pasifik, ada juga yang berdiri menantang 7 badai pasifik demi boneka yang lain, namun sayang nasip boneka tersebut tidak terlalu bijak menepah alam neraka ini, sebab boneka yang lain tersebut merasa sedang diwawancarai dan digali informasi-informasi penting yang terbiasa tercatat didalam jiwanya.
            Di alam neraka ini, boneka seperti apa yang dapat dipercayai untuk diajak berfikir bersama. Ibarat sepasang nyawa dan akal yang selalu bernyanyi, marah, bercanda, menggapai cita-cita, sedih, gundah, menggambar, menulis, membaca, dan tidur bersama. Bagiku telah begitu lamanya aku menyimpan nasip boneka yang satunya sampai aku tidak ingat jelas kapan dan dimana boneka semacam diatas itu terkubur keberadaanya jauh didalam bilik-bilik kecil yang terbagi kecil-kecil lagi serta terpecah lagi dengan amat sangat kecil hingga tak dapat aku jelaskan keberadaanya. Karena bagian bilik-bilik tersebut telah berada di dalam ring pertarungan atara yang terang dan yang gelap, atara yang damai dan yang bermusuhan, atara yang pecundang dan yang peberani.
            Apakah perasaan ini, yang selama ini tumbuh subur berbarengan berenang dengan usiaku yang kian senja. Aku kesepian tanpa seorang boneka pun disini, begitu lamanya hingga tak mampu aku temukan arti kesimpulanya. Siapa dalang dibalik filem ini dan apa pula tujuannya filem ini dibuat. Tentu aku tidak yakin sebelum hari-hari esok bersinar lagi memberikan cahaya yang begitu terang hingga seisi bola mataku tak mampu aku pergunakan lagi.
            Mungkin sejenak aku sandarkan kepalaku yang keras ini hingga aku mampu melihat boneka-boneka yang lain yang telah siaga menyapaku kapan saja bila aku mau. Aku sadar impian ku yang begitu besar memang sudah dua tahun ini tercapai. Tapi begitu piciknya aku, hingga aku lupa dengan butiran perkataan hati mereka yang pernah singgah di hatiku beberapa tahun lalu. Ketika aku masih belum begitu mengerti akan arti sebuah cita-cita dan makna kehidupan.
            Pencarian makna hidup dan pembentukan jatidiriku memang seolah aku yang lebih tahu dan aku pala yang akan menentukan kapan aku harus berfikir. Dengan  sok dewasa untuk bertindak dan menyakiti perasaan boneka yang lain. Bukankah ini adalah hal yang munafik penuh kepicikan bila aku ingat-ingat. Begitu pendeknya aku berfikir hingga aku melupakan batu-batu sejarah yang telah aku cover didalam jatidiriku yang lain. Mereka yang telah berusaha mendekatiku dengan susah payah ternyata tak pernah aku akui sebagai boneka yang semestinya. Ohh Tuhaan  hukum aku atas senyuman-senyuman ini, hukum aku atas jejak-jejak sejarah kesakitan seorang boneka yang telah aku perbuat, hukum atas kesombonganku ini. Ohh Tuhan aku ini hambamu, aku ini mahlukmu yang sama dengan boneka yang lain itu, tapi kenapa aku tak pernah merasakan indahnya bercanda, berfikir, berdealiktika, sedih, susah bersama dengan boneka yang lain itu untuk beberapa tahun kedepan hingga nyawa ini kau ambil kembali.
            Hebat benar sejarah itu, scenario itu, hingga aku tak sadar. Air mata ini telah lama aku bunuh sampai ke anak keturunannya agar mereka tak keluar lagi untuk mengintip sejarah seperti ini. Tapi apa? Tuhan telah bersusah payah memperlihatkan draf skenarionya di salah satu imajinasi elektronika jepang. GTO buatan jepang itu memang tak seperti acara impian setiap orang di alam neraka ini, seperti pahlawan manusia Super Hukl, Supermen, Spidermen, Ultramen, Power Ranger, atau Sein Saiya sekali pun.  Tapi filem itu telah mampu menyajikan pahlawan super modern didalam ranah pendidikan dengan bungkusan-bungkusan masa lalu dan masa depan dalam dua dunia yang amat jauh berbeda. Trilogi kisah yang gagah berani mempertarukan nyawa, pemikiran dan kebahagian demi seorang teman, yaitu muridnya sendiri yang telah duduk dibangku SMA dalam iringan problemetika dan kelebihan yang amat familiar dan tak terduka situasi sejarahnya.
             Kabar berita ini memang terlalu cepat menyelimuti kalbuku, aku sadar sedar-sedarnya bahwa aku ini telah goblok selama ini hingga aku tak pernah memperhatikan perasaan, kebahagian boneka-boneka yang lain itu. Dimana disaat, mereka memberanikan diri dalam mentrasnfer kebahagian, pemikirannya untukku hingga aku meraih cita-citaku hari ini. Memang sulit merubah sebuah pemikiran yang telah lama menjadi ideologi. Memang amatlah sulit digambarkan begitu kerasnya sifat yang mampu tertawa, tersenyum, marah dengan penuh kejengkelan, amarah, dan keras kepala dalam kehidupan ini. “Mahu diberi tapi tak pernah tahu siapa yang memberi dan kenapa memberi.” Nasip inilah yang ingin aku kubur setelah lama menghalangi jatidiriku yang satunya untuk berekspresi di alam neraka ini.
Tuhan ijinkanlah perasaan ini terus mengalir hingga menjadi sebuh sumpah yang mengakar sampai ke ujung neraka biar sifat ini mampu memberikan gelombang kehidupan baru bagiku, bagi boneka yang lain, dan bagi mahluk-Mu yang lain.
            Aku bersyukur benar hari ini setelah sekian tahun menutup mataku akan sebah makna teman dalam pertemanan karena boneka yang lain itu adalah teman-teman terbaikku yang rela mengorbankan kebahagian, senyuman dan pemikiranya untuk diberikan padaku sampai hari ini.
            Untuk teman-temanku maafkan aku atas sifatku, semoga Tuhan selalu menjaga kalian disetiap waktu, setiap keadaan, dan kondisi. Serta semoga Engkau selalu meridhai tindakan mereka semua. Apabila mereka telah menyimpang dari rel kehidupan yang telah Engkau tentukan, aku memohon dengan kerendahan hati dan harga diriku agar Engkau tak pernah menyalahkan mereka semua. Sebab bagiku merekalah perantara jalan cita-citaku hingga aku sepertti ini.

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda