Kamis, 03 Juli 2014

BAIKMU SUCI

Begitu hangat udara merasuk dalam daging hidup
Begitu gersang untuk dirasa tanah diujung Jawa
Tak mencari kekuasaan asal pengakuan didekap
Itulah nasip teman bersembunyi diatas nasip pelanglang buana

            Inikah rasa budaya menjelma
            Santunya usia saling menghormat
            Petani dan nelayan tulen erat menyapa sapa
            Tak peduli bagaimana-kenapa atau siapa tetaplah hidmat dirasa
Warna pelangi siang itu begitu kalem penuh kedamaian
Jalanya angin membiasa begitu tak asing
Cengkraman lahan membentang, mencuri  tinggi kemauan
Itulah tanda tanggung jawab mendesing
            Riwayat kematian, darah lalu tak sulut semangat
            Petakan tanah dihias ilalang membahana begitu
            Mata cantik menghias pekat
            Mata tampan merebah kendali berlalu

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda