Kamis, 03 Juli 2014

SAUDARA


Dia sedih aku tak tahu
Dia merintih aku juga tak tahu
Dia berkiprah demi  adik-adiknya ku juga tak tahu
Parahnya dia sakit aku pun biasa, begitulah adik yang durhaka…yang selama ini tidak pernah tahu apa-apa


Usianya ditutup aku tak paham
Pikiranya membeku karena aku, aku juga tak paham
Kaki tangannya terpatri oleh sejarah, aku juga tak mencoba paham
Kakunya aku pada dia hingga hilang, aku tak paham
Tujuh tahun bertambah tahun sampai kapan aku bingung
Diatas goresan alam kulitnya luka aku tak bingung
Rambutnya  tak berdaya berucap aku juga tak bingung
Dia tahu, dia paham, aku bingung
Begitulah sang kakak berupaya jadi tulang punggung
Begitulah aku picik dalam kesombongan
Begitulah air mata mengalir dari danau Bendung
Begitulah sadarku yang mengambang

(Pesma Laraiba, Bangkalan- 10 Maret 2014)

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda