Lengan bertanya pada pada kedua
lenganya; “Kamu dimana wahai jariku yang jujur”? Si jari kotor menjawab, “lari
dia, karena kamu terus-terusan memperalatnya, apakah kamu tak pernah berfikir
bahwa engkau selama ini selalu menang dan tak mau dikalahkan oleh yang disana?”
dengan sombongnya lengan, kamu ini siapa berani-beraninya sok-soakan di depan
mukaku? Aku adalah pemilik kamu yang di utus oleh seseorang yang disana sebagai
pendampingmu. Siapa-siapa, jangan mengada-ada….!!! Kamu ini adalah mahluk sok
tahu, sok pinter yang sering bergemuruh membacakan dongeng wawasan kepadaku
ketika aku sedang bahagiakan??? Ia saudaraku, dan jarimu telah benar-benar
lari. Tahukah engkau atas nasip korban-korban yang kau anggap sebagai mahluk
uji coba itu??? Dia sekarang menangis histeris menghadap dan mengadu kepada
seseorang yang ada disana dan dialah pemilik seegala gegelisahan dan kenikmatan
dari setiap zaman.
Lalu
si lengan berkata kepada jari kotor, “kamu ini siapa wahai jari?” aku adalah
mahluk yang masih bertahan disini menunggumu sampai kesetiaan ini pergi
bertamasya untuk selamanya dengan kereta harapan masa depan senja. Kenapa kamu
begitu? Bukankah menurut mahluk itu kamu telah aku siksa, kamu selalu aku
printahkan sesuai kehendakku hingga jamur kulit ini tak aman lagi ku ajak
sahabat karena usianya yang kian menua.
9 september
2013 : 02
0 komentar:
Posting Komentar
silahakan tambahakan komentar anda