Candana ! Tak ada abdi dalem di sebuah bantaran. Wilayah selebar tanah pacuan,
penuh kehangatan peristiwa. Dari kejauhan wilayah itu menyala-nyala. Terlihat
saling senyum tawa-bahagia kedua manusia dibalik kamarnya. Dialah saudaraku
yang sedang bertugas mengantarkan kehendak dari negeri kebodohan.
Ia duduk diatas kasur empuk dari
kulit keperjakaan. Berranjang, di singgasana kabut kenikmatan tiada tara
ukurannya. Begitu lamanya waktu dipakai tak kembalikan pada tempat awalnya.
Dimana bibir-bibir melekat pada kulit yang bingar melingkar disetiap tulang
belulang manusia. Pantat yang bergoyang-goyang karenan ayunan tangan. Mata yang
tak hentinya berkedip mengikuti suara genderang bayang. Satu diantara kedua
kaki menari-nari bersamaan nyanyian sendu sang bibir saat menikam rasa dari
dalam dada. Sedang pusat manusia berlarian keluar masuk dari pintu surga yang
sudah diidamkan.
Lorong sunyi dikunci oleh sang
nafsu. Agar syetan pengganggu tak mengusiknya sekali waktu. Lampu yang menyala
siang malam. Tisu-tisu yang menumpuk pada tempat sampah. Beberapa air dan camilan
begitu sabar menunggu giliran.
Kringat-kringat begitu riang menyusuri lekukan setapak padang kemanusiaan.
Rambut yang berpaling kesana kemari bak sebuah kincir yang selalu memutar kala
angin menerpanya. Kipas angin tak henti-hentinya meniupi, mengusir gerahnya
suasana.
Angka tak bernyawa yang berbicara
pada saatnya nanti. Untuk para punggwa raja dari golongannya. Biar mereka
mengawal Bulan dan Surya kala hari. Sekejap mata melihat, pahamlah apa yang
harus diberikan. Dibawalah harapan kedua manusia ke negeri kayangan.
Inilah jalan kita. Jalan menuju
ketenangan batin. Tak ada yang mengusik. Tak berani pula kita melanggar
kesepakatan kebaikan hati ajudan para raja.
Esok begini-hari ini pun seperti
esok nanti. Ikatan ini yang dicari, biar tak lepas burung dalam sangkar emas.
Biar tak pulang burung pipit pada tanah asal. Asal kita berdua lega bisa
melihat air mancur setiap hari turun dari pangkuan alam. Dengan begitu sudah
cukuplah rasa rindu diobati.
Bangkalan, 21 September
2014
0 komentar:
Posting Komentar
silahakan tambahakan komentar anda