Senin, 29 September 2014

SALING MENGERTI SEJAK AWAL

Mungkin kemarin, beberapa penduduk di kampus kita telah mendengar suatu hal. Berkumpulnya sekelompok mahasiswa, ratusan jumlahnya. Sedang berjalan dari gedung Ruang Kuliah Bersama (RKB) D dan berhenti di gedung pusat bangunan kampus kita. Mereka berteriak-teriak. Lalu setelah itu pindah ke depan fakultas Pertanian. Itu dilakukan demi menutut hak. Agar kenyamanan dan ketenangan serta kemudahan dalam mengakses dunia perkulihan. Itulah yang mereka harapkan.
Inilah sekama dunia. Setiap kebijakan yang dibuat seringkali mendatangkan pro-kontra. Itu hal biasa. Dan setiap dari golongan mereka tentu mempunyai garisnya sendiri-sendiri untuk memenuhi yang mereka anggap baik dan benar.
Kembali kepembahasan. Apa yang akan anda fikirkan bila melihat sekumpulan mahasiswa yang menuntut haknya, tanpa sesuatu scenario tiba-tiba memecahkan kaca. Lalu apa yang aka nada lakukan. Dan posisi anda saat itu sangat mungkin sebagai mahasiswa, dosen, rektorium, dekanat, klining service, atau petugas keamanan. Ya.. anda jelas mempunyai jawaban tersendiri.
Menuntut hak itu adalah kewajaran. Karena setiap orang pada dasarnya mempunyai hak. Hak yang dibentuk dan dibatasi orang lain. Namun menuntut hak sampai mengkorbankan apa yang seharusnya tidak perlu jadi korban adalah kekurang pantasan. Dan bila apa yang ditutut tak juga mendapat tanggapan dari yang dituntut tentu juga kurang pantas. Jadi jangan salah sangka bila terjadi miss komunikasi dalam posisi seperti ini.
Dulu saya pernah diajarkan oleh seorang mahasiswa pergerakan. “Mas, jika kita ingin menuntut hak. Maka sebelum kita melakukan demonstrasi maka kita perlu mencoba beberapa hal. Pertama, mencoba berbicara baik-baik dengan pihak yang dituntut dengan kapasistas empat atau delapan mata. Bila hal itu tak juga mendatangkan titik temu maka cobalah dengan audiensi. Bila tak juga berhasil silahkan dengan turun kejalan.
Tapi proses semacam itu tak 100% berhasil bila diterapkan di kampus kita. Maka tak jarang mahasiswa lebih memilih langsung berdemo. Satu sisi takut dengan masalah kecaman dari arah belakang, satu sisi karena kurang mental, satu sisi karena kekurang siapan strategi. Mungkin. Karena banyak sekali alasan yang terjadi. Yang jelas, akhir-akhir ini kita mudah melihat mahasiswa yang memilih langsung berdemo dari pada melalui proses bicara empat-delapan mata atau audiesi.
Satu dengan yang lainnya menganggap benar pilihan yang dipilih. Jika terjadi miss komunikasi dianggap hal biasa oleh pembuat kebijakan. Masalah sosialisasi tentu sangat penting, agar tak terjadi demonstrai. Karena sejelak-jeleknya seseorang jika berdemo. Dan seburuk-buruknya pembuat kebijakan jika tak memperdulikan posisi yang diamanahi kebijakan.
Kedepan, masalah komunikasi perlu lebih digalakkan. Agar tak terjadi perusakan-perusakan sarana-prasarana kampus kita. Maka perlunya memperbaiki pola sosialisasi setiap kebijakan yang diambil pun perlu dibicaraka selanjutnya. Agar sama-sama saling mendukung, agar setiap kebijakan yang dilahirkan dapat besifat efisien dan efektif. Demi kemajuan, pertumbuh-kembangan kampus kita, nantinya.

1 komentar:

  1. Best Slot Machines for Fun | DrmCD
    The most popular slots game that you 춘천 출장마사지 will ever play. A jackpot 안성 출장샵 of over 20000 real 포항 출장마사지 casino slots machines 청주 출장샵 is going to hit 정읍 출장마사지 the jackpot!

    BalasHapus

silahakan tambahakan komentar anda