Mungkin kemarin, beberapa
penduduk di kampus kita telah mendengar suatu hal. Berkumpulnya sekelompok
mahasiswa, ratusan jumlahnya. Sedang berjalan dari gedung Ruang Kuliah Bersama
(RKB) D dan berhenti di gedung pusat bangunan kampus kita. Mereka
berteriak-teriak. Lalu setelah itu pindah ke depan fakultas Pertanian. Itu
dilakukan demi menutut hak. Agar kenyamanan dan ketenangan serta kemudahan
dalam mengakses dunia perkulihan. Itulah yang mereka harapkan.
Inilah sekama dunia. Setiap kebijakan
yang dibuat seringkali mendatangkan pro-kontra. Itu hal biasa. Dan setiap dari
golongan mereka tentu mempunyai garisnya sendiri-sendiri untuk memenuhi yang
mereka anggap baik dan benar.
Kembali kepembahasan. Apa yang
akan anda fikirkan bila melihat sekumpulan mahasiswa yang menuntut haknya,
tanpa sesuatu scenario tiba-tiba memecahkan kaca. Lalu apa yang aka nada
lakukan. Dan posisi anda saat itu sangat mungkin sebagai mahasiswa, dosen,
rektorium, dekanat, klining service, atau petugas keamanan. Ya.. anda jelas
mempunyai jawaban tersendiri.
Menuntut hak itu adalah
kewajaran. Karena setiap orang pada dasarnya mempunyai hak. Hak yang dibentuk
dan dibatasi orang lain. Namun menuntut hak sampai mengkorbankan apa yang
seharusnya tidak perlu jadi korban adalah kekurang pantasan. Dan bila apa yang
ditutut tak juga mendapat tanggapan dari yang dituntut tentu juga kurang
pantas. Jadi jangan salah sangka bila terjadi miss komunikasi dalam posisi
seperti ini.
Dulu saya pernah diajarkan oleh
seorang mahasiswa pergerakan. “Mas, jika
kita ingin menuntut hak. Maka sebelum kita melakukan demonstrasi maka kita
perlu mencoba beberapa hal. Pertama, mencoba berbicara baik-baik dengan pihak
yang dituntut dengan kapasistas empat atau delapan mata. Bila hal itu tak juga
mendatangkan titik temu maka cobalah dengan audiensi. Bila tak juga berhasil
silahkan dengan turun kejalan.”
Tapi proses semacam itu tak 100%
berhasil bila diterapkan di kampus kita. Maka tak jarang mahasiswa lebih
memilih langsung berdemo. Satu sisi takut dengan masalah kecaman dari arah
belakang, satu sisi karena kurang mental, satu sisi karena kekurang siapan
strategi. Mungkin. Karena banyak sekali alasan yang terjadi. Yang jelas,
akhir-akhir ini kita mudah melihat mahasiswa yang memilih langsung berdemo dari
pada melalui proses bicara empat-delapan mata atau audiesi.
Satu dengan yang lainnya
menganggap benar pilihan yang dipilih. Jika terjadi miss komunikasi dianggap hal biasa oleh pembuat kebijakan. Masalah
sosialisasi tentu sangat penting, agar tak terjadi demonstrai. Karena
sejelak-jeleknya seseorang jika berdemo. Dan seburuk-buruknya pembuat kebijakan
jika tak memperdulikan posisi yang diamanahi kebijakan.
Kedepan, masalah komunikasi perlu
lebih digalakkan. Agar tak terjadi perusakan-perusakan sarana-prasarana kampus
kita. Maka perlunya memperbaiki pola sosialisasi setiap kebijakan yang diambil pun
perlu dibicaraka selanjutnya. Agar sama-sama saling mendukung, agar setiap kebijakan
yang dilahirkan dapat besifat efisien dan efektif. Demi kemajuan, pertumbuh-kembangan
kampus kita, nantinya.
Best Slot Machines for Fun | DrmCD
BalasHapusThe most popular slots game that you 춘천 출장마사지 will ever play. A jackpot 안성 출장샵 of over 20000 real 포항 출장마사지 casino slots machines 청주 출장샵 is going to hit 정읍 출장마사지 the jackpot!