Kerinduan dalam meja Keadilan jaman
terus menggerus telinga yang sadar dalam bisunya. meskipun tiada keraguan tuk
memutuskan tetap saja Ia membisu gila tanpa patahan kata.
Dimana keadilan jaman hanya dimiliki
para pembisnis, pemodal dan pemerintah. sisa-sisa jasat hidup terkubur oleh
jarum jam yang kian melintas pasti.
Dimana
kaki kan melangkah disitu bisu kan terjadi. Dimana bisu kan terjadi maka
disitulah diam dalam duka berkutat. Dan disitulah Hidupnya bagai debu kehidupan
yang terseret partikel-partikel atomnya jaman.
Di sana api neraka dipelihara, di
sanalah malaikat dikelong tampar, di sanalah seksualisme etika bertebaran, di
sanalah matinya akal budinya, di sanalah jiwa mati terberangus candu kemajuan
jaman, akhir hayat diciptakan lentur dan kaku, di sanalah Tuhan akhirnya
dibunuh, di sana pusat segala kerinduan yang dirindukan seluruhnya manusia
bebal kini.
Bangkalan, Senin, 16 Maret 2015
0 komentar:
Posting Komentar
silahakan tambahakan komentar anda