Minggu, 15 Maret 2015

Sayatan Jaman kian Memaksa

Kerinduan dalam meja Keadilan jaman terus menggerus telinga yang sadar dalam bisunya. meskipun tiada keraguan tuk memutuskan tetap saja Ia membisu gila tanpa patahan kata.
Dimana keadilan jaman hanya dimiliki para pembisnis, pemodal dan pemerintah. sisa-sisa jasat hidup terkubur oleh jarum jam yang kian melintas pasti.


Dimana kaki kan melangkah disitu bisu kan terjadi. Dimana bisu kan terjadi maka disitulah diam dalam duka berkutat. Dan disitulah Hidupnya bagai debu kehidupan yang terseret partikel-partikel atomnya jaman.
Di sana api neraka dipelihara, di sanalah malaikat dikelong tampar, di sanalah seksualisme etika bertebaran, di sanalah matinya akal budinya, di sanalah jiwa mati terberangus candu kemajuan jaman, akhir hayat diciptakan lentur dan kaku, di sanalah Tuhan akhirnya dibunuh, di sana pusat segala kerinduan yang dirindukan seluruhnya manusia bebal kini.
Bangkalan, Senin, 16 Maret 2015

0 komentar:

Posting Komentar

silahakan tambahakan komentar anda