Selasa, 26 Agustus 2014

SUL

SAKA
Hari ini aku melihat warna saka merah-putih berganti wajah. Di depan-depan perkantoran, perhotelan, taman dan perumahan. Bukanlah murni merah putih lagi yang berkibar. Warna kuning, hijau, biru pun menemani warna bendera negara kita dalam satu jaitan, satu deret kain, satu tiang. Ada saja yang mengubah desainnya. Dari warna asli yang polos menjadi lebih unik (kata orang sekarang). Di dalamnya berhias logo suatu instatansi lembaga keuangan, perkreditan bengkel motor, dll. Atau menambah tulisan Indonesia pada warna putihnya. Dan lambing garuda pada warna merahnya. Tak jarang juga menambahkan unsur semiotika sebagai ciri khas instansi tersebut.

YANG TAK MAMPU AKU PAKSAKAN


          Mungkin cintaku tak bakalan sampai pada ruang hati. Kasih yang bersembunyi dibalik dirimu tak bakalan merasakan ksejukan cahaya kasih yang semestinya. Matamu telah ditutupi rasa takut dalam prasaanmu. Telingamu telah bingung menggali cerita kebijaksanaan seorang lelaki di atas mimbar kehidupan. Tanganmu telah kaku untuk menyentuh kulit sang keturunan Adam. Sedang kakimu teramat sombong memilih jalan yang menyakiti hati seseorang yang lain.
       Aku bukanlah manusia yang pandai mengolah kata didepanmu. Aku tak punya kepiawaian mengungkapakan rasa seperti lelaki umumnya. Otakku pun tersimpuh sujud saat memikirkan engkau. Sedang aku punya bibir tapi tak berani berceloteh tentang burung-burung camar yang setia menunggui pasangannya dalam badai salju demi kelahiran anak-anaknya di pantai samudra Atlantis. Aku punya tangan tapi tak pernah mampu memegangmu dan mengaliri kebahagiaan abadi dalam dirimu. Aku punya kaki, kaki yang pincang untuk bertingkah seperti apa yang pesankan cinta padaku. Aku punya kesempurnaan sebagai manusia tapi kesempurnaan itu telah menjadi kekurangan didepanmu.

RIYOYO PAMER

       Rasanya lebaran tinggal di ujung rambut. 2 hari lagi kita semua merayakan lebaran idul fitri. Semuanya akan saling bermaafan menguras setiap dosa yang tertanam dalam hati beberapa bulan lalu. Lebaran atau riyoyo menjadi harapan seriap orang Islam. Ndak peduli islamnya KTP, bil lisan, bil qalbi atau bil mbentoni, bil ndableki. Secara filosofis “rioyo” berasal dari kata dasar bahasa arab “riya.” Bagi Karmin, riya’ artinya pamer.  Jadi sebenarnya rioyo yang selama ini banyak di tunggu orang islam adalah suatu masa dimana kita semua dapat melakukan aktivitas pamer yang dilkukan sekali dalam setahun. Maka, jangan heran jika ada yang lagi pamer baju baru, jajanan, property rumah, cat rumah segala macamnya, jenisnya serta variatif harganya.
       “Tapi bagaimana artinya jika riyoyo itu disambung dengan idul fitri alias rioyo idul fitri. Apakah artinya menjadi pamer kesucian…” bayang Karmin sambil tertawa kecil.

INGATAN NYLENEHNYA KARMIN

        Saat Karmin menyusuri jalan menuju ke Rembang dengan perlintasan stadion Bojonegoro lurus ke utara. Ia melewati kecamatan Parengan, Singgahan, Bangilan, Jatirogo, dan Bulu. Bayangannya kabur terbang melayang dari langit fantasi/langit imajinasi menuju langit realitas. Atau dari langit realitas menuju langit fantasi. Ada beberapa tempat yang membuat Karmin seperti membuang otak sadarnya untuk sementara waktu dan menikmati lamunan sunyinya.

RIOYO TAHUN IKI NDAK KOYOK RIOYO TAUN WINGI

      Pada hari lebaran ke dua Karmin diajak berkunjung ke rumah mertuanya tetangganya. Di daerah Lasem-Semarang. Tempatnya di desa Manggar. Sudah sehari dia di sana. Mengunjungi rumah saudara tetangganya terkadang membuatnya resah. “Kenapa ndak pulang-pulang ya ! Padahal aku masih ada janji akan datang dengan keluargaku yang di daerah Pakuwon. Lebaran ke empat besok ini.” Keluh Karmin ketika kepetangan menyapa bulan.
       Disamping dia berkunjung ke kerabat tetangganya. Tak lupa dia memperhatikan dataran tinggi Lasem yang berada di selatan desa Maggar yang konon berasal sebuah bekas kapal perang yang terbalik. Sebuah kapal dari pasukan kerajaan Mongol yang datang ke tanah Jawa untuk melakukan peperangan. Mungkin ada benarnya, sebab peninggalan Jangkar kapal yang masih dapat disaksikan di daerah Lasem Barat. Tidak menunjukan jangkar kapal pencari ikan, atau wisatawan penjelajah lautan lepas.

Senin, 18 Agustus 2014

SASTRA DARI FACEBOOK PERTAMA


Seorg Iblis berkata padaq, “Nikahilah ia dgn stia. Cintailah ia dgn kelembutan kasih.miliki ia dlm keabadian.jk engkau lalai mk ia akn q ambil dri mu untk slamax.”
Langit bersemayam diantara impian cinta. Bulu2 pada sayap burung Merpati merayapi sang cinta saat petangx langit menjelma menjadi perasaan kasih
Bibirq dan lakuku bak sebuah patung Budha. Yg diam malu bicara. Hanya tulisanlah yg mampu membangunkan geloraq setiap harix. Begitulah…
Dia bicara atas nama kesetiaan cinta. Tp cintalah yg sebenarx tak BERBICARA TENTANG KEsetiaAN CINTA. Dia datang lalu pergi sesukax..dan kesetiaan adalah raja dri setiap rasa bhagia brsamax
Kabut kesunyian jatuh di atas hati. Penderitaan adalah belas kasihan yg dapat menimbulkan kemalasan. Sedang keaktifan adalah nurani yg sudah cemar. Dan penguasa keduanya adalah kearifan dari manusia yg tertidur di dalam manusianya
Surya merah merekah menatapi setiap kesunyian jiwa. Cahaya yg menembus kulit2 cinta sem0ga membangunkan sang kasih dari tempat abadinya
Keabadian malam akan menjadi pelita penghibur kesetiaan cinta
Kekhilafan dan kebencian adalah saudara ketulusan cinta yg abadi

PESAN CINTA


Iblis pernah menitipkan pesanmu padaku... "suatu hari nanti engkau akan mengerti betapa sakitnya dan kejamnya cinta. dan disaat itulah aku (iblis) akan mendekatimu memelukmu dengan sebuah kenyamanan yang amat sangat dalam hingga engkau tak tahu kalau aku seorang iblis. setelah engkau nyaman dan senang dengan apa yang aku berikan maka engkau akan sulit kembali pada dunia asalmu. disanalah pintu gerbang neraka dan surga berada. tapi kebanyakan orang tersesat ke jalan yang sangat mulus tanpa halang rintangan. berhiaskan uang, emas dan kekayaan tapi itulah jalan menuju nerakaku," pesannya padaku.