Jumat, 25 April 2014

AMRI (APAKAH MAKSUDNYA RAPAT INI)

“Bagaimanakah pendapatmu tentang rapat kali ini? Lalu bagaimana harpanmu tentang rapat ini?

Ketika petang datang diselimuti kabut tipis suasana semakin menegang. Kabut yang terbang tak tentu arah pangkalnya bermain petak umpet diantara tubuh-tubuh manusia yang tak berwibawa jika tanpa mahluk halus didalamnya.dimana jari-jariku mendesak-desak serasa ingin lari menyampaikan pesan tentang apa yang otakku perdebatkan hingga serasa menghangat isi kepalaku saat itu.
Nyanyian-nyanyian tek bernada mengelembung begitu besar, lalu pecah begitu saja serasa tak ada dosa. Nyanyian yang menggusarkan kekukuhan pemikiran setiap pribadi manusia setengah setan. Nyanyian yang disandingkan dengan derungan nge-renge, angghey, bhelheng, ghenta’, olar yang sedang santai mencari celah cahaya ibu bulan. Tak lama kemudian, secara tiba-tiba turunlah ayat terjemahan perasaan yang lahir dari beberapa pintu hati. Lalu menyuruh jari-jemari manusia setengah setan itu untuk segera lari mengambil pena dan kertas.
*    Terlalu Serius Dan Tegang Harapannya Ya Jangan Terlalu Serius
*    Sepertinya Sangat Serius A Tidak Ada Santai-Santainya Sedikit Pun, Dan Tak Tentu Arah Tujuannya
*    Meurut Saya Terlalu Serius Dan Tegang, Kura Ng Sedikit Santai Jadinya Ngantuk
*    Terlalu Serius Tidak Ada Bercanda Walaupun Sed

Sabtu, 19 April 2014

HARUS HATI-HATI DENGAN DO’A YANG BAIK

Di pertengahan bulan April 2014 ada kisah unik menyapaku dan akhirnya aku ungkapkan dalam catatanku kali ini. Dan tulisan ini aku persembahkan untuk kariyawan-kariyawan Tata Usaha (TU) Fisib, beberapa dosen UTM, para kiyai, para jutawan dan setiap orang tua serta setiap manusia di dunia ini serta lebih khususnya untuk seorang wanita Madura, Dina Medira. :D
Selanjutnya, jikalau anda hari ini termasuk orang tua berkucupan, dari golongan konglomerat, atau bagi anda yang memang tidak diantara keduanya silahkan dicermati, dibayangkan dan direnungkan. Karena nantinya diparagraf selanjutnya bakalan ada penjelasan sisi lain mengenai esensi doa yang baik itu juga dapat menjadi sangat berbahaya bagi anda dan keluarga anda. :D


Hal Yang Menggusarkan Pemikiran
       “Kriieeettt…bregg” bunyi pintu yang sedang tertutup disebuah gedung tingkat 10 di kampusku Universitas Trunojoyo. Tiba waktunya aku masuk di suatu ruangan berdiameter 10 x 5 m2. Kira-kira didalamnya terdapat 7 – 8 Kariyawan kantor. Dimana setiap kariyawan memiliki inventaris alat kerjanyanya masing-masing.
       Waktu itu aku datang untuk mengurus surat tugas magang. Sebab bulan Juni mendatang aku harus mengambil mata kuliah tersebut. Untuk itu aku pesiapkan awal-awal surat penting itu. Tempat pengurusan surat itu bisa didapat di TU masing-masing jurusan, tepatnya dibagian akademik kala itu.
       “Iya Imam ! ada perlu apa? ” tanya kariyawan jurursan dengan sopan.
       “Itu bu, yang kemarin”
       “Oh iya ! urat magang ya ! iya tunggu sebentar aku cari proposalmu dulu sebab suratnya ada diproposalmu itu. Tapi aku tak tahu, lupa aku taruh mana kemarin.”
       “Iya ! santai saja bu. Saya tidak terburu-buru kok.”
       “Baguslah ” sahut ibu sambil terlihat gugup walau sedikit manggut-manggut menatapku yang duduk dibwah AC.
       Biasanya saat siang hari ruang ini terlihat ramai. Mahasiswa banyak keluar masuk dari pintu yang sama aku lewati tadi.

NEGATIFNYA PARA TOKOH

Di dunia ini ada banyak keanehan. Seperti orang yang sudah merasa memiliki jabatan lebih tinggi dan merasa pernah memberikan sesuatu kepada seseorang lainnya. Kadang sifatnya cenderung angkuh, sombong, tidak mau dikritik, bahkan beberapa realitas sosial mengenai dirinya pun tak boleh dibicarakan, apalagi dipublish. “Ya, kalau sampai kamu berani mengatakan yang tidak-tidak tentang saya kepada orang lain baik hanya sekedar menulis, memperhatikan, menggambarkan my negative of reality social, hati-hati saja nasibmu tidak akan tenang,” kata seorang pejabat yang tak sadar akan siapakah pemilik kehendak didunia ini siapa? Saya pastinya pemilik kehendak itu. Eheheh. Bercanda ! ya tidak mungkinlah kalau saya, Tuhan yang punya itu.

#Fuck This Person.

Selasa, 08 April 2014

KELASKU PINTER KATA KOMTINGKU


PESAN DAN KESAN KOMTING
Siang itu hari kamis tepatnya, diakhir perkuliahan seorang temanku kerap disapa Dasuki merangkak maju kedepan kelas dengan menyampaikan pesan, “sebelumnya saya minta maaf, besok hari selasa sebelum hari libur karena coblosan caleg, kitakan seharusnya masih masuk. Saya ingin memberikan info pergantian mata kuliah Aspek Hukum Ekonomi dari Pak Dhikrullah!”
            “Silahkan, silahkan tapi jangan lama-lama seoalnya sudah waktunya pulang ini.” Jawab puluhan calon akademisi lulusan universitas kerajaan Timur Jawa.

Senin, 07 April 2014

Wisata Bojonegoro: Foto

Tugu kayangan Api Bojonegoro
Bendungan Gerak, Kalitidu, Bojonegoro, Jawa Timur

Pintu Lawang Kayangan Api


Minggu, 06 April 2014

PUNGGAWA TANAH AIR TAK TERSISA


Oleh : Mohammad Imam Junaidi

Engkau…
Engkaulah arwah yang menjerit
Engkaulah punggawa disakit
Engkaulah jiwa raya pemandu padu
            Setiap raga !, setiap darah !, setiap kringat !
            Dikebiri !, tumpah !, mengalir bertujuan nan kehilangan arah
            Direnggutlah jutaan ribu begitu….begitu mudah, begitu mudah
            Ketika hari ini mata bangsa begitu pekat  dalam lupa

LEBARANYA SEORANG VETERAN

Akulah Soedjono yang kesepian diantara gemerlapnya limunan hedonisme moderenisasi alam raya Indonesia. Begitu banyak cerita dalam jiwa ini tak mampu aku luapkan kesiapa pun meski kepada cucu tersayangku Riko yang sebentar lagi masuk dunia perkuliahan. Dahulu aku bertugas di wilayah Jawa Timur untuk menjaga keamanan setiap pelosok tempat yang dianggap darurat akibat ulah front pembela sosialisme. Sehingga aku jarang singgah kerumah lantaran tugas panggilanku selalu membarengi jabatanku sebagai seorang prajurit TNI.

DIKTAT GURU “SOK”


   Jenggotnya rumbuk, tumpukan siletlah saksi penggunndulan tiap bulunya. Songkok putihnya dianggap merakyat memasuki setiap kelas. Langkahnya cepat pertanda prakatanya-prakatanya yang mudah berlarian ke mana-mana menjajah otak siapa saja. Sok luas pemahamannya, sok kritis pemikirannya, pura-pura beridealisme tinggi sampai-samapi cueknya mengorbakan dan tak menghargai sesamenya. Tinggi siulanya; ratusan mahasiswa terpaksa mendengarnya.
      Seharusnya ia tak berhak demikian, tapi kebuataanya terhadap tahta dan jabatan telah membutakan hatinya. Apa yang benar menurutnya dianggap sudah benar dan diakui public sebagai kebenaran anggapnya. Siapa saja bakal mati olehnya. Tidak perduli mahasiswa itu aktif ngomong dikelas dengan berbagai landasan dasar terkuat, sering nggarap tugas, taat aturan kontrak kuliah, pandai berdealiktika.
    Kalau tidak ditusuk dengan nilai B, C ya D atau E karena inilah kres pamungkasnya. Akhirnya si mahasiswa terkapar, sekarat kebebasannya diambang danau negeri atas angin.
      Logat gesturnya terlihat lembut namun tak mau mengalah dalam diskusi. Bukan itu saja, dikritisipun malah merasa benar. Padahal system pendidkan yang ia terapkan ditolak tapi ia mungkin pura-pura tidak mengerti atas gunjingan. Kepuasan dirinya adalah mengintimidasi mahasiswa melalui nilai, dan ngrasani dari kelas ke kelas lainya, dari ruang ke ruang lainya, dari otak satu ke otak lainya.
    Aku paham betul kalau orang ini adalah keturunan kiyai. Dimana keturunan priyayi itu aku anggap bagus posisi wibawanya. Karenan biasanya “RA” (sebutan anak kiyai di Madura). Tapi sayang, orang ini malah tak paham tentang pentingnya menghargai niat orang lain, argument orang lain, tindakan orang lain, proses perkembangan orang lain. Iidealismenya berada dalam lingkaran idealisme onani. dia sok membuat aturan ini itu tapi dia sendiri tak amampu membuat perubahan untuk dirinya, keluarganya, jurusanya, fakultasnya, rektoriumnya, sistem kampusnya, kabupatenya. Kerjaanya menentukan hukum keadilan semaunya sendiri. Apakah orang ini tidak pernah muda ya…? mungkin saja tidak ! lalu kalau tidak pernah muda dia terlahir dari mana; batu, air, api, udara, atau apa?. 

BANGKALAN, 6 APRIL 2013

FENOMENA MAHASISWA SYARIAH

Hari-harinya dibangku kuliah berjalan seperti biasa saja, datang-pulang kuliah dan tidur kerjaannya. Tak perduli ada peristiwa apa di kampus, dia terlalu cuek. Jangankan tentang kampus urusan jurusan pun mereka tak perduli.

    Dari ujung kanan atau kiriku berderet sahabat se kelas serta adik tingkat yang hidup nrimo ing pandum. Meski tikat semester lebih tinggi namun tak ada beda pemikiran mereka dengan adik tingkatnya dan adik tingkatnya hampir sama pula dengan pemikiran anak SMA. Yang terjadi bila nilai ujian mereka dikebiri, hak mereka diconkel dilempar ke samudera otoriterisme, prilaku yang dibenteng-bentengi syariah pendidikan, setiap ucapan bibir yang ingin keluar dihujam sampai tak mampu berkicau.