Senin, 29 September 2014

SALING MENGERTI SEJAK AWAL

Mungkin kemarin, beberapa penduduk di kampus kita telah mendengar suatu hal. Berkumpulnya sekelompok mahasiswa, ratusan jumlahnya. Sedang berjalan dari gedung Ruang Kuliah Bersama (RKB) D dan berhenti di gedung pusat bangunan kampus kita. Mereka berteriak-teriak. Lalu setelah itu pindah ke depan fakultas Pertanian. Itu dilakukan demi menutut hak. Agar kenyamanan dan ketenangan serta kemudahan dalam mengakses dunia perkulihan. Itulah yang mereka harapkan.
Inilah sekama dunia. Setiap kebijakan yang dibuat seringkali mendatangkan pro-kontra. Itu hal biasa. Dan setiap dari golongan mereka tentu mempunyai garisnya sendiri-sendiri untuk memenuhi yang mereka anggap baik dan benar.

KEBERANIAN sang KATAK

Kambing gembala di padang savana yang manakah nantinya dapat menjadi singa. Angin ribut seperti apakah yang dapat berubah menjadi angi sepoi-sepoi lalu merubah savana lunglai dapat berdiri tegak dengan bentuk tulang belulangnya. Dan air bah yang mana yang dapat berubah menjadi gengangan air hujan yang kadang membanjiri lalu cepat sekali kering. Agar padang tandus itu menjadi penuh tumbuhan dan tanah berhumus.

HIRUK-PIKUK HIPOTESIS (Informasi)

Semua orang tentu memiliki pola dan cara yang berbeda-beda dalam mencapai titik ujung pemikirannya. Sehingga ia dapat menyimpulkan sesuatu yang dilihat, dirasakan, didengar dan dipikirkan. Terkadang proses pencapaian itu pun membutuhkan pengorbanan harta, waktu, keluarga serta pertemanan.
Menuju sebuah titik ujung pemikiran hingga mencapai hipotesis jelas tidak semudah membalikan telapak tangan. Semuanya memerlukan cara dan strategi khusus (metode). Pabila metode yang digunakan dalam mencapai kurang tepat maka hasilnya juga kurang sempurna. Anak kecil yang baru tahu rasanya anggur dapat menyimpulkan kalau rasanya anggur itu manis, tentu ia melalui berbagai metode. Percobaan dan menikmati.

Kamis, 25 September 2014

kita, LUPA atau TIDAK, dengan 29 September !

Kabar Mahasiswa
       Menjelang hari Sarjana Nasional. Tanggal yang yang jatuh di 29 September. Apa yang akan anda fikirkan apabila anda seorang mantan dan bahkan masih sebagai seorang mahasiswa. Jelas anda memiliki pemahaman dan alasan tersendiri mengenai tanggapan pertanyaan saya.
       Mungkin, tak banyak orang mengerti adanya peringatan hari tersebut bahkan seorang mahasiswa sekali pun. Karena hari nasional ini masih dini rasanya. Bahkan penulis pun sampai hari ini belum tahu pasti kapan mulai diresmikannya hari nasional tesebut. Apakah era orde lama (orla), orde baru (orba), reformasi, atau paska reformasi. Parahnya, sejarahnya saja juga tak tahu.

Senin, 22 September 2014

BANTARAN CANDANA SAUDARAKU

Candana ! Tak ada abdi dalem di sebuah bantaran. Wilayah selebar tanah pacuan, penuh kehangatan peristiwa. Dari kejauhan wilayah itu menyala-nyala. Terlihat saling senyum tawa-bahagia kedua manusia dibalik kamarnya. Dialah saudaraku yang sedang bertugas mengantarkan kehendak dari negeri kebodohan.

Sabtu, 20 September 2014

Resensi Buku Riwajat Indonesia (Prof. DR. Poerbatjaraka)


Judul Buku      : RIWAJAT INDONESIA
Pengarang       : karya Prof. DR. Poerbatjaraka
Edisi                : Jilid Satu
Penerbit           : Jajasan Pembangunan Djakarta
Tebal Buku      : 66 Halaman
Tahun Terbit    : -
Tebal Kertas     : -

GAZEBO, Dukung Wajah Baru UTM

Siapa pun tentu mengidamkan suasana yang memberikan kenyamanan pada dirinya. Sedang untuk menciptakan kenyamanan setiap orang mempunyai cara masing-masing. Salah satunya, melalui sebuah pola penempatan diri di suatu tempat yang hijau lagi alami. Karena secara psikologi, tempat yang demikian dengan dihiasi berbagai tanaman serta pepohonan dapat memberikan ketenangan pada susasana perasaan seseorang akibat gelombang syaraf yang sedang mengalami ketegangan.
Di pendidikan tingkat Universitas pencapaian kenyamanan diri melalui pola tersebut dapat dianggap sangat penting. Sebab, setelah berjam-jam seorang mahasiswa menerima teori dan tugas dari beberpa mata kuliah yang diajarkan tak jarang akibatnya mereka merasa pusing. Lalu ingin mencari tempat bersantai.

Kamis, 18 September 2014

NEW CIKAL BAKAL PELAYANAN KRS-KHS

Kali ini ada trobosan baru yang perlu kita ketahui. Di kampus kita ini, jurusan Agribisnis hampir 90 persen sudah tidak melayani pengambilan serta pengumpulan data hard kopi Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS). Konsep ini diterapkan oleh pemangku kebijakan sekita awal 2013 lalu.
Alih-alih mempermudahkan sistem administrasi, mereka menggagas pelayanan yang lebih efisien dan efektif. Melalui pemanfaatan akun portal akademik trunojoyo.ac.id. Jadi sistemnya, apabila seorang mahasiswa ingin melakukan KRS, mereka tinggal menyentang pilihan mata kuliah yang diiginkan. Setelah itu lanjut ke fase SMS atau telp dosen walinya yang bersangkutan untuk divalidasi (disetujui) data yang telah dicentang. Tak perlu dicetak. Sebab mereka tak ingin seperti dijurusan lain. Yang masih memberlakukan cetak KRS rangkap tiga untuk ditanda tangani dosen wali, lalu di bagikan kepada Fakultas dan dosen wali masing-masing.

Rabu, 17 September 2014

MENGGAGAS EKSISTENSIAL-ESENSIAL UTM

     Siapa yang menyangka kalau kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah mampu melewati berbagai proses perubahan. Sejak dari Universitas Bangkalan (Unibang) hingga sekarang, UTM. Banyak hal yang selama ini kita lalui. Mulai dari transformasi antar jajaran pimpinan, rekonstruksi pembangunan, peningkatan pendapatan kampus, penambahan kuantitas mahasiswa, pemenuhan perlengkapan sarana-prasarana belajar mengajar sampai pada perubahan sistem birokrasi yang serba mini saat itu, hingga bersekala besar seiring meningkatnya jumlah mahasiswa. Kita pun mengalaminya. Dapat dibilang kampus kita telah mengalami pergantian wajah secara signifikan.

Minggu, 14 September 2014

NGIPEKNE KURANG APIK LAN APIK

Jamannya serba searah. Homogenitas mencoba memonopoli apa yang telah searah tersebut. Tali temali ditarik dari atas hingga dasar archapada. Dianggap berwibawa bila tak menyalahi budaya yang ada. Bhinika Tunggal Ika, berbeda-beda memang tetap satu jua. Tapi tidak begitu artinya bagi Karmin yang sedang menempuh kuliah di rumah shalter-nya. Di daerah sekitar Madura.
Dia sedang menyandarkan kepalanya pada cabang pohon yang bentuknya melengkung seperti ranjang. Tangannya melambai-lambai mengaisi tanah dari bawah tubuhnya. Pupilnya ditarik pada ujung ranting pohon cemara yang tepat diatasnya. Sedang kakinya diselonjorkan lurus dibawah mukanya.
Tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Terlihat dari mukanya yang penuh dengan kerutan kening. Apalagi kulitnya seperti sawo matang. Jelas saja kelihatan kerutan itu.

Jumat, 12 September 2014

JANJI DAN KOMITMEN

Janji dan komitmen merupakan saudara sejak kecil. Yang lahir dari rahim yang sama namun dibesarkan pada tempat yang berbeda. Saat sang janji terbiasa dengan keingkaran. Sedang sang komitmen terbiasa hidup dengan kesungguhan, keseriusan. Lalu mereka berdua tumbuh berkembang dengan sendirinya.
Saat sang janji berusaha ingin lari sekencang mungkin untuk sekian kalinya berharap dapat meninggalkan peristiwa-peristiwa perjanjiannya. Kala itu sang komitmen pun merasakan hal yang sebaliknya. Ia tak pernah ingin lari dari apa yang sudah menjadi pilihannya.

Kamis, 11 September 2014

SEPERTI ORANG WARAS SAJA

Saat malam menepuk kepala setiap manusia dengan lamunan, fantasi-fantasi, atau khayalan. Kembali bergoyang perjuangan yang menunjukan keakuan didepan bola mata. Ada yang sedang sibuk megledahi kertas kosongnya dengan tinta suruhan pengajarnya, ada yang kumpul-kumpul meneguk air hitam manis pahit semalam suntuk, ada yang memutar isi otak nya demi uang hingga ia mengumpulkan puluan mahasiswa atas dasar bisnis, ada yang menikmati gelora nafsu kesenangannya dengan meneteskan sedikit demi sedikit perasaannya pada lawan jenisnya selama berjam-jam, ada yang suka menunggu datangnya fajar shodiq bersama lembaran penuh pengetahuan yang mereka perolah dari gudangnya ilmu, dan ada yang tak melakukan apa-apa kecuali tidur belaka.
Semua punya kesibukan masing-masing. Jangan salah sangka, mahasiswa itu memang menafik kadang kala. Dan mungkin sang penulis sendiri termasuk didalamnya. Sebab komentar dan memburu kepuasan sendiri adalah keahliannya.

Selasa, 09 September 2014

PUISI RUWET

Tiada hari tanpa kenikmatan malam
Antara minum kopi atau teh itu adalah pilihan
Yang jelas engkau harus memberi pertimbangan pada salah satunya
            Hidup ini penuh pertimbangan
            Dan pertimbangan adapah pilihan
            Kamu tua itu kepastian, sedang kamu dewasa itulah pilihan
Tinta dalam jenjang mahasiswa mungkin tiada guna
Karena hari ini kemalasan yang menyelami
Biar disini kita berdo’a agar mudah jalan depanmu
            Kelulusan sudah didepan mata
            Pekerjaan sudah menanti dengan kepastian kerjanya
            Sedang usia tak tahu kapan berakhirnya
Hari ini engkau pantas bahagia
Karena hari kelahiranmu tiba waktunya
Berdoalah demi pilihan dan umurmu yang menanti esok hari

KARMIN : NIKAH BEDA AGAMA IKI SOAL ABOT


Hari ini Karmin sedang mengikuti jam kuliah di jurusaannya. Tak tanggung-tanggung mata kuliah yang diambil adalah Masail Fiqhiyah. Itulah mata kuliah yang menurutnya membahas bagaimana islam memandang gejala dan kejadian-kejadian kontemporer, dimana hukumnya masih menuai ikhtilaf (perselisihan) ditataran ulama’.
 Terlihat waw mungkin. Karena Karmin sedang belajar jadi ulama’ di sono-sono yang sedang membahas bagaimana caranya menganalisa suatu hokum dalam islam terhadap permasalahan yang tergolong modern. Karena hukumnya membutuhkan pemikiran ulang,  lantaran dalam alqur’an dan hadis tak jilaskan secara rinci.

SINGLES COMPLICATED NOT TOO COMPLICATED

Salam JOMBLO…!!!
Dan selamat menikmati catatan harian gua, dengan judul Singles complicated not too complicated. Jika suka syukur, jika ndak itu urusan elu.hahaha. Yang penting damai kelles.
Jaman sekarang itu rebut kalau jadi anak muda. Ribetnya gini, punya pacar salah ndak punya salah pula. Kalau ndak punya pacar disindir-sindir, “kapan punya pacar !” apa ndak sakit kalo ditanya bengitu. Yo jelas sakit to sri. hohoho

Senin, 08 September 2014

WAJAR APABILA TERDAPAT MISS KOMUNIKASI

Kami hanyalah warga UTM yang masih seumur jagung yang tahunya dan bisanya komentar dibalik realitas melalui tinta. Kemarin tanggal 8 September 2014 kampus kami telah melaksanakan proses penjaringan, penyaringan bakal calon dan sebentar lagi pemilihan serta pengangkatan rektor baru untuk 4 tahun medatang.

ArtiS-TopenG-OspeK (ATO)

Siapa sih yang tak suka bila dirinya memiliki status sebagai artis. Tentu semua orang ingin terkenal pada umumnya. Apalagi di jaman serba mengetes adreanalin seperti sekarang. Mulai dari artis figuran, sampai artis musiman; mulai artis senior layar lebar atau sinetron sampai artis hot sex. Dengan sedikit eksis pada peluang yang tepat sekejap orang dapat menjadi artis. Tapi bukan itu yang dapat kita bicarakan sebagai seorang mahasiswa. Karena beberpa tahun terakhir ini banyak artis bermunculan tiap tahunnya di kampus-kampus yang justru menimbulkan kontroversi. Artis yang muncul saat ospek misalnya.

Minggu, 07 September 2014

BINGUNG MIKIR ARTI DEMOKRASINYA KAMPUS

Suaramu semakin parau bagiku meski menurutmu itulah arti suara yang menyarakan semangat. Tindakanmu tak lebih dari ketidak sopanan bagiku meskipun apa yang kamu lakukan saat ini kau anggap benar. Dan kini setiap orang berbondongan menyebarkan sms seperti itu pada setiap dosen dan mahasiswa bahkan pada kariyawan. Mungkin bagimu tak lain supaya dia menang, lantas  menjadi Rektor. Tak aneh karena apa yang seharusnya aneh sudah dianggap tak aneh.

Jumat, 05 September 2014

SEBENTAR LAGI…! AKU PASRAH PADA SEMUA

Kamarin tinta tak bertinta tertera…!
Pilih yang "amanah" bukan yang "aman-lah".
Pilih yang bisa ngebuat "ngguyu" yang dipimpinnya bukan "mengguyuin" yang dipimpinnya.
Pilih yang paham kebutuhan "yang dipimpinnya" bukan yang paham kebutuhan "pimpinan di atasnya".
Di luar sana pencurian meraja lela. Di luar sana kemiskinan membayang tak henti. Di luar sana kereta hukum berjalan tak pada relnya. Di luar sana penguasanya seperti raja diraja dengan adi gang, adi gong, adi guno berada. Di luar sana rumah kita di pandang sebelah mata. Di luar sana warganya tertutup dengan pendatang dan perubahan. Di luar sana pendidikan tak mendatangkan budi pekerti yang baik. Di luar sana kenaifan bersembunyi dibalik raksasa. Di luar sana keberaniaan membeku dalam cerita.

Selasa, 02 September 2014

JIWO nggolek OSPEK ANGIN


Air suci tertetes dari lubuk hati kami. Keluar dari mata pun tak mampu dan malu. Mata kami menyaksikan hewan berakal menelurkan bibit-bibit kenaifan-kemunafikan. Mata kami meyaksikan seorang berbaju biru dikata symbol almamater yang merenggut kekebasan sesamanya dengan bentakan. Mata kami menyaksikan gelembung angin retorika yang meminta tumbal tiap tahunnya. Mata kami menyaksikan hewan berwajah manusia sedang beralibi dan bersembunyi dibalik tembok berumur empat tahun dan pabila tiba waktunya ia dapat mencengkram apa yang disebut “Kekuasaan/Kesenioran” di tembok tersebut. Mata kami menyaksiakan para hewan itu tertawa ria bahkan teramat bangga setelah menelurakan kenaifan-kemunafikan dengan penuh rasa balas dendam dibalik tembok-tembok sekat kamar, warung kopi dan di daratan lepas pada jagat ini.